Berita Unik Home Detikpedia 800 Ribu Ton Sampah Plastik Masuk Ri Pada 2025, Pemerintah Tampung Anjuran Inovasi
Detikpedia

800 Ribu Ton Sampah Plastik Masuk Ri Pada 2025, Pemerintah Tampung Anjuran Inovasi

Kolaborasi Indo-Pasifik tangani sampah RI.
Indonesia diprediksi akan menerima sebanyak 800.000 ton sampah plastik pada 2025. Ini upaya pemerintah dan organisasi lintas negara bagi menanganinya. Foto: Cicin Yulianti/detikEdu

Daftar Isi

Jakarta

Masalah plastik masih jadi momok seram di Indonesia. Seperti disampaikan oleh Ketua Kemitraan Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP), Wahid Supriyadi, Indonesia diprediksi akan menerima 800.000 ton plastik pada 2025.

“Genre sampah plastik ke lautan Indonesia diproyeksikan akan meningkat 30% menjadi sekitar 800.000 ton pada tahun 2025,” katanya di Hotel Le Meredien, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).

Baca juga: Peneliti BRIN: Sampah dari Indonesia Bisa Sampai Afrika Kurang dari Setahun

Baca juga: Indonesia Makara Penyumbang Sampah Plastik Terbesar ke-2 di Dunia, Ini Penyebabnya

Atas permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia lewat Kedaireka oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melakukan pekerjaan sama dengan banyak sekali mitra. Salah satunya Indo-Pacific Plastics Innovation Network (IPPIN), jaringan di tempat Indo-Pasifik.

“Selama bertahun-tahun kalian telah berkomitmen buat menyukseskan jadwal ini dan akan terus menghubungkan para wirausahawan dengan sektor pendidikan dan pelaku industri utama,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Riset Kemendikti Saintek Abdul Haris.

Selain itu, dilibatkan juga Badan Riset Penemuan Nasional (BRIN) dalam menjalankan riset untuk mendorong penyelesaian penanganan sampah. BRIN memprediksi bahwa perairan Indonesia akan lebih banyak dipenuhi sampah dibandingkan ikan pada 2050.

Vietnam-Thailand Ikut Turun Tangan

Dalam mengorganisir pengelolaan sampah di RI, IPPIN Indonesia Chapter dan Kedutaan Besar Australia di RI memuat inovasi-inovasi anak bangsa lewat Demo Day Plastics Innovation Hub Indonesia yg digelar pada 29 Oktober 2024. Selain dari Indonesia, jadwal unjuk penemuan ini juga disertai oleh penerima dari Australia,

Vietnam, hingga Singapura.

“Australia dan Indonesia memiliki kepentingan ekonomi dan lingkungan yg serupa dalam menanggulangi tantangan terkait polusi plastik,” kata Duta Besar Australia buat Indonesia, Penny Williams PSM.

IPPIN mempertemukan para wirausahawan lingkungan dan pakar industri di tempat ini guna menampilkan penyelesaian yang sanggup menanggulangi sampah plastik di tempat Indonesia-Pasifik.

“Program menyerupai IPPIN sungguh penting untuk mempekerjakan para wirausahawan dalam membuatkan penyelesaian gres dan berkelanjutan,” tambahnya.

Menurut Wahid, penyelesaian kerja sama antara Indonesia dan Australia lewat cara ini ialah inisiatif yang baik. Ia berharap penyelesaian penghematan sampah plastik di tanah air sanggup secepatnya terwujud.

Jaringan Indo-Pacific Plastics Innovation

IPPIN yakni jaringan regional kolaboratif yg dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara penelitian, kewirausahaan, dan investasi di tempat Indo-Pasifik. Jaringan ini berada di bawah Badan Sains Nasional Australia, CSIRO.

IPPIN memiliki cabang di Indonesia, Thailand, dan Vietnam, serta cabang gres di Laos dan Kamboja. Tujuan penting pengadaan IPPIN yakni untuk menata ulang masa depan pengelolaan plastik.

Lewat IPPIN, negara-negara terlibat berupaya menuntaskan sampah plastik di Indo-Pasifik dengan memelopori abad gres penemuan berkelanjutan. Jaringan ini juga mendefinisikan kembali siklus hidup plastik dan bikin ekonomi sirkular.

“Perjalanan kita dimulai tahun 2021 di saat kalian mendesain keterangan paling besar apa yang mesti diatasi. Kami bikin IPPIN dengan cabang yang beroperasi di Indonesia dan Indonesia jadi cabang pertama,” kata Amelia Fyfield, CSIRO Director Southeast Asia.

Amelia menyebut CSIRO mulai terus mendukung dan bikin ekonomi sirkuler dan metode daur ulang yang bikin nilai. Hingga sekarang, dua organisasi nirlaba dari Indonesia telah berkontribusi dalam tujuan ini, tergolong Yayasan Solusi Sungai Resik, Get Plastic Indonesia, Komodo Water, Rehijau, dan lainnya.

Video: Gagalnya Negosiasi Polusi Plastik Global di Rendezvous Busan

Video: Gagalnya Negosiasi Polusi Plastik Global di Pertemuan Busan


sampah plastikpengelolaan sampahippinkedairekapolusi plastikekonomi sirkularinovasi lingkunganindonesia

Exit mobile version