Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta mudah-mudahan seluruh sektor keuangan di Indonesia tetap waspada. Pasalnya, keadaan geopolitik global masih tetap kurang kondusif. Sederet negara pun masih saling berperang, membuat ketidakpastian pada sektor perekonomian.
Jokowi melanjutkan disrupsi teknologi pun masih terus terjadi. Semua hal berubah dengan cepat, hal ini mesti diantisipasi.
Dia juga mengingatkan soal sederet dongeng krisis di masa lalu. Mulai dari krisis ekonomi 1998 hingga bangkrutnya bank Sillicon Valley.
“Karena ekonomi global yang berubah sungguh cepat, disrupsi teknologi yang masif terus terjadi. Tadi saya sampaikan geopolitik juga masih belum terang akan simpulan kapan akan kemana, kita juga mesti banyak menuntut ilmu pada kasus-kasus masa kemudian baik di 98, Asian Financial Crisis, kemudian 2018 dan 2023 kita lihat tiba-tiba kita lihat kemarin jatuhnya Sillicon Valley Bank,” papar Jokowi dalam PTIJK 2024, di St Regis, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
| Baca juga: Jokowi: Banyak Pelaku Bisnis Wait and See Saat Pemilu |
“Ini juga mewajibkan kita seluruhnya hati-hati dalam kita mempertahankan industri keuangan kita, ekonomi kita,” lanjutnya.
Namun, Jokowi menyebutkan keadaan politik dalam negeri di Indonesia nampak melegakan. Di tengah banyaknya tantangan global, ia menjamin industri keuangan masih dapat bangun dan kokoh.
“Tapi yang terpenting politik dalam negeri kita, politik domestik kita stabil dan telah pasti ini melegakan industri keuangan dan menghidupkan industri keuangan yang kian kuat untuk mendukung kemajuan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” beber Jokowi.
Simak Video ‘Jokowi Senang Industri Keuangan RI Tangguh: Tapi Tetap Harus Hati-hati’:
