17 Juni 2025
Chicago 12, Melborne City, USA
Berita Ekonomi Bisnis

Bulog Butuh Rp 57 T Buat Serap 4,7 Juta Ton Beras 2025

Petugas di gudang Bulog Kenten Palembang menganalisa mutu beras.
Ilustrasi/Foto: A Reiza Pahlevi

Jakarta

Perum Bulog memerlukan budget sebesar Rp 57 triliun untuk mengurus 4,7 juta ton beras sepanjang 2025. Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan Bulog Perum Bulog Iryanto Hutagaol.

Iryanto menyampaikan stok beras yang tersedia di Bulog sebesar 1,7 juta ton. Sementara itu, Bulog mendapat perintah dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan untuk menyerap 3 juta ton setara beras pada permulaan 2025.

“Artinya, kita akan mengurus 4,7 juta ton setara beras. Kalau kita hitung harga Rp 12 ribu per kilo, artinya 4,7 juta dikali Rp 12 ribu, kurang lebih Rp 57 triliun mesti kita sediakan dalam mengurus beras ini oleh pemerintah. Kami kurang lebih 10% ongkos pengelolaan dan itulah yang kita perlukan setiap tahun,” kata Iryanto dalam program Diskusi di Kantor Bulog, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

Iryanto menerangkan selama ini bagan pendanaan untuk Bulog sebagian besar berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun, dana tersebut diterima usai Bulog akibat menyalurkan beras.

Baca juga: Mendag Masih Tunggu Surat Balasan Sri Mulyani soal Kebijakan Minyakita

Untuk menyerap beras sebelum mendapat dana dari pemerintah, Bulog mengambil pemberian dari perbankan. Sebab itu, ia menyebut Bulog sedang menganjurkan bagan pendanaan lebih terorganisir lagi.

“Nah sementara ini kami sanggup recovery dari revenue pendapatan kita yakni pada ketika kita menyalurkan. Jadi, kami kira-kira kita beli dulu, kita simpan, perbaiki, rapikan, salurkan. Dan kita mendapat bayaran, kira-kira menyerupai itu,” terang Iryanto.

Dia pun mengakui beban yang ditanggung Buloh cukup berat alasannya yakni mesti meminjam ke perbankan. Kendati demikian, Bulog sanggup melaksanakan penugasan dari pemerintah dengan aman.

“Selama ini kita survive meskipun dengan beban yang begitu berat mesti meminjam dengan bank. Namun itu yakni konsekuensi, tetapi kita sanggup melaksanakan kiprah ini dengan baik dan mungkin secara teknikal keuangan, kita usahakan kita tetap positif, pembukuan keuangan kita selaku dengan prinsip akuntasi keuangan Indonesia. Mudah-mudahan kita bantu-membantu tetap sanggup survive melaksanakan kiprah Bulog,” imbuh Iryanto.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menyampaikan sumber dana untuk stok beras yang tersedia ketika ini memang dari pemberian perbankan. Dia menyebut bunga pemberian pada 2024 kemudian sebesar Rp 2,5 triliun. Nantinya, dana tersebut akan diganti oleh APBN.

“Stok yang ada kini itu dibiayai dari pemberian bank. Kalau ngutang niscaya ada bunga. Ini struktur pendanaan kita. Sekarang ini beban bunga sekitar Rp 2,5 triliun ya untuk perembesan 2024, untuk perembesan 3 juta Itu dananya. (Jadi, APBN akan ganti dana pinjaman? Ya, nantinya iya,” kata Wahyu.

buloganggaran berasserap beras

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video