Berita Unik Home Berita Kebijakan TKDN Indonesia: Jangan Longgarkan ke Satu Negara
Berita

Kebijakan TKDN Indonesia: Jangan Longgarkan ke Satu Negara

Eddy Soeparno mendukung Kebijakan TKDN Indonesia untuk memperkuat industri nasional

Wakil Ketua MPR RI Fraksi PAN, Eddy Soeparno, kembali mengungkapkan pandangannya terkait tarif perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Salah satu isu utama adalah protes pemerintah AS terkait kebijakan Kebijakan TKDN Indonesia.

Eddy menegaskan bahwa kebijakan ini bukanlah bentuk proteksionisme. Sebaliknya, itu adalah inisiatif pemerintah untuk memperkuat industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Menurutnya, kebijakan ini bertujuan agar pasar dalam negeri tidak dibanjiri produk impor yang merugikan ekonomi.

“Kebijakan Kebijakan TKDN Indonesia bertujuan memperkuat industri nasional, bukan membatasi perdagangan global. Apa yang dilakukan Indonesia untuk mengembangkan industri domestik tidak bertentangan dengan negara-negara mitra perdagangan. Jika kebijakan ini dipersoalkan, tim diplomasi pemerintah akan memberikan klarifikasi secara komprehensif,” ujar Eddy dalam siaran pers Minggu (6/5/2025).

Doktor Ilmu Politik UI ini juga meyakini bahwa Indonesia tidak akan mengikuti tekanan pemerintah AS untuk melonggarkan kebijakan Kebijakan TKDN Indonesia. Kebijakan ini sangat penting untuk memperkuat industri nasional dan menjaga stabilitas ekonomi.

Penguatan Industri Nasional Melalui Kebijakan TKDN Indonesia

“Kebijakan Kebijakan TKDN Indonesia harus terus dilanjutkan. Jangan dilonggarkan hanya karena tekanan dari satu negara. Jika fleksibilitas diberikan, negara mitra lainnya juga akan meminta hal yang sama. Saya percaya kebijakan tarif dari Donald Trump ini bisa menjadi titik balik bagi pemerintah untuk memperkuat industri nasional dan menjadikan Kebijakan TKDN Indonesia lebih kompetitif,” lanjut Eddy.

Wakil Ketua Umum PAN ini menyoroti strategi Presiden Joko Widodo dalam menghadapi kebijakan proteksionisme AS. Menurutnya, langkah ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian global.

Strategi Presiden Jokowi dalam Menghadapi Kebijakan Proteksionisme AS dan Dampaknya pada Ekonomi Nasional

“Kebijakan Presiden Jokowi yang memperluas jaringan dagang, meningkatkan daya saing produk lokal, dan mendiversifikasi pasar ekspor adalah langkah yang tepat. Ini akan memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia di tengah dinamika perdagangan global. Selain itu, koordinasi dengan negara-negara ASEAN, BRICS, dan OECD akan semakin menguntungkan,” tambah Eddy.

Eddy, yang pernah menjabat sebagai Direktur Investasi Banking Merrill Lynch Asia Pacific, menekankan bahwa kebijakan tarif dari AS tidak boleh menghalangi rencana pemerintah Indonesia untuk mempercepat hilirisasi dan industrialisasi.

Hilirisasi dan Industrialisasi untuk Memperbesar Nilai Tambah Produk Indonesia Berdasarkan Kebijakan TKDN Indonesia

“Kami mendukung janji Presiden Jokowi untuk mempercepat hilirisasi. Hal ini akan memperbesar nilai tambah dari produk mineral dan sumber daya alam Indonesia,” kata Eddy.

“Hilirisasi ini bertujuan untuk menghasilkan produk jadi yang memiliki nilai jual tinggi, seperti baterai, solar cell, kawat tembaga, dan peralatan rumah tangga dari aluminium,” lanjutnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, produk-produk industri nasional juga harus didorong untuk memasuki pasar ekspor. Hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan kemajuan ekonomi yang tercapai, investasi dan ekspor juga akan meningkat.

Exit mobile version