
Jakarta –
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung kepedulian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) banyak sekali perguruan tinggi tinggi membentuk Lembaga Komunikasi Mahasiswa Bela Palestina (FKMBP). Forum tersebut dibikin atas gunjingan kemanusiaan di Palestina.
Adapun BEM perguruan tinggi tinggi yang tergabung dalam lembaga tersebut antara yang lain ITB Ahmad Dahlan, Uhamka, UMJ, UNJ, Universitas PTIQ dan pencetus kepemudaan dari PII jakarta, PP LIDMI, beserta 100-an kampus yg lain se-Indonesia.
“Dan saya berharap, agar para mahasiswa itu juga mendukung perilaku Indonesia yg selalu berusaha memperjuangkan Palestina merdeka dan menolak genosida atas Gaza,” kata HNW dalam keterangannya, Rabu (3/7/2024).
Dukungan ini disampaikan HNW, dikala berdialog dengan utusan FKMBP yg dipimpin Ketua BEM ITB Ahmad Dahlan Namsianto Wakhid, di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7) kemarin.
HNW pun mengapresiasi kreasi para mahasiswa yg membentuk lembaga tersebut dan memastikan gunjingan Palestina bukan saja gunjingan keagamaan dan gunjingan antar negara tapi, sudah ialah musibah kemanusiaan yang memperoleh banyak simpati penduduk dunia.
Baca juga: Terima Direktur Islamic Centre Madrid, HNW Bahas Sejarah Islam di RI |
Setiap insan yg memiliki rasa kemanusiaan, niscaya mengutuk kebiadaban yang terjadi di Gaza/Palestina. Rasa kemanusiaan hilang alasannya yakni kebiadaban pemerintah dan prajurit Israel terhadap penduduk Gaza dan negara Palestina.
Menariknya, lanjut HNW, mereka yang tersentuh rasa kemanusiaannya dan menjalankan banyak sekali aksi, dijalankan oleh generasi muda para mahasiswa dari banyak sekali perguruan tinggi tinggi terkemuka di barat seperti, Harvard, Universitas New York, Yale, Columbia, Oxford dan lainnya.
Bahkan banyak guru besarnya ikut berdemo dukung para mahasiswa. Mereka tak mau duit pajak dipakai berbelanja senjata dan peluru membantu Israel menjalankan kejahatan kemanusiaan dan genosida.
“Poly juga pemimpin negara, yg menyebut Bencana di Gaza yakni kendala kemanusiaan. Seperti, Kepala Negara Bolivia. Beliau memutus kekerabatan dengan Israel dan tegas mengatakan, ini yakni kendala kemanusiaan. Bahkan dia menyatakan jikalau kita biarkan Palestina mati oleh genosida Israel, maka artinya kita membiarkan kemanusiaan juga mati,” ungkap HNW.
Baca juga: HNW Desak MKD Beri Hukuman Berat Anggota dewan perwakilan rakyat yg Terbukti Main Judi Online |
Untuk itu, lanjut HNW, telah sungguh sewajarnya saat-ketika ini dipakai bagi mengasah selain rasa keimanan tapi juga kepedulian bagi selamatkan kemanusiaan dan peradaban dunia. Untuk meraih kemenangan usaha itu, menurut HNW, sungguh utama bersatunya faksi-faksi perlawanan di Palestina menyerupai Fatah dan Hamas, sebagaimana pernah disampaikan Jusuf Kalla.
“Momentum ini perlu dimaksimalkan oleh Pemerintah Indonesia lewat Menlu RI untuk memanggil faksi-faksi perlawanan di Palestina terutama Fatah dan Hamas, bagi berjumpa dan menjalin persatuan di Jakarta. Kalau sebelumnya mereka telah pernah dipanggil oleh pemerintah China dan Rusia dan mereka mau datang, mestinya jikalau Indonesia yg memanggil maka mereka lebih mau untuk datang dan menyatukan langkah dan perilaku buat kemerdekaan Palestina dan menyelamatkan Masjid Al-Aqsa serta menghentikan genosida atas Gaza,” terang HNW.
Sikap pemerintah itu, lanjut HNW, juga sejalan dengan sikapnya yang siap mengantarkan prajurit penjaga perdamaian di Palestina atas mandat PBB.
“Maka sungguh penting mahasiswa juga mendorong Pemerintah menindak lanjuti dengan serius menganjurkan ke PBB agar secepatnya menindaklanjuti resolusi PBB terkait penghentian perang di Gaza, dengan mengantarkan prajurit penjaga perdamaian dari Indonesia. Hal yg penting secepatnya dikerjakan, terlebih perilaku Indonesia bagi mengirim pasukan penjaga perdamaian di Palestina itu juga sudah disokong oleh Malaysia,” tuturnya.
Baca juga: HNW Dorong Pentingnya Kesadaran Berpolitik buat Generasi Muda |
Sementara itu, Namsianto mengungkapkan pemikiran buat membentuk FKMBP tersebut berawal dari keprihatinan atas berulangnya Bencana kemanusiaan di Palestina yang bahkan telah meraih taraf genosida sungguh menakutkan dan merendahkan segi kemanusiaan.
Aksi bareng mereka juga terinspirasi dari banyaknya gerakan mahasiswa dari banyak sekali universitas terkemuka di banyak sekali negara di Amerika, Eropa, Australia dan lainnya, yg menyuarakan pembelaan atas kemanusiaan dengan menolak genosida atas Gaza dan penjajahan Palestina.
Para mahasiswa tersebut berasal dari komunitas yang mayoritasnya non-muslim dan berasal dari negara-negara yang jelas-jelas mendukung dan memihak Israel menyerupai Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Jerman dan lainnya.
“Melihat fakta-fakta itu, kita mahasiswa dari Indonesia yang nyata-nyata negara kita mendukung Palestina, merasa tergugah dan merasa tak senonoh bila tak menjalankan agresi kemanusiaan bagi menyuarakan pembelaan terhadap rakyat Palestina dan menolak genosida atas Gaza. Kami pun mengajak teman-teman mahasiswa, bagi membahas gunjingan kemanusiaan yang ada di Palestina ini. Alhamdulillah, ternyata mereka menyikapi positif. Lalu kalian buatlah lembaga bareng ini,” terangnya.
hnwmprpalestinaisraelHoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi contoh di siniSelengkapnya
Leave feedback about this