Berita Unik Home Berita Pilihan Mess Guru Nias untuk SD yang Dikeluhkan Siswa
Berita

Pilihan Mess Guru Nias untuk SD yang Dikeluhkan Siswa

SDN nomor 078481 Ulunaai Hiligoo Hilimbarozu di Nias yang booming  alasannya yaitu disebut 1 bulan tidak ada guru (Dok. Istimewa)

Pilihan mess guru di Nias menjadi solusi yang diusulkan pemerintah setelah keluhan siswa SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, viral di media sosial. Keluhan tersebut menyebutkan bahwa tidak ada guru yang mengajar di sekolah karena tantangan akses yang sulit. Untuk mengatasi hal ini, Setkab merekomendasikan pembangunan mess atau rumah tinggal bagi guru di sekitar sekolah.

Sekolah ini berada di sebuah desa terisolir, sehingga para guru harus menempuh waktu 2 jam perjalanan untuk sampai ke sekolah tersebut. Jarak yang jauh dan medan yang sulit menjadi tantangan besar bagi para pengajar. Oleh karena itu, Setkab mengusulkan pembuatan mess bagi guru yang berada di kompleks SD tersebut.

“Pembuatan mess atau rumah untuk guru di kompleks SD ini adalah solusi yang tepat untuk mengatasi kendala transportasi dan aksesibilitas di kawasan terpencil ini,” tulis Setkab melalui akun Instagram resminya @sekretariat.kabinet, seperti yang dilihat pada Minggu (19/1/2025).

Rekomendasi Pemerintah: Pilihan Mess Guru di Nias dan Infrastruktur Pendukung

Selain pembangunan mess, Setkab juga merekomendasikan adanya bantuan dana bagi guru yang mengajar di daerah terpencil, serta pembuatan jembatan penyebrangan dan penyediaan akses listrik di wilayah tersebut.

“Program dukungan dana terpencil untuk guru sangat penting. Juga, penting untuk segera membangun jembatan penyebrangan dan memastikan akses listrik di daerah ini,” ujar Setkab.

Program ini kini sedang dikoordinasikan dengan instansi terkait untuk segera direalisasikan.

Tantangan Akses ke Sekolah: Pilihan Mess Guru Nias Dibutuhkan Segera

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, menjelaskan bahwa SDN 078481 berada di salah satu dusun terisolir yang berjarak 8,5 kilometer dari desa induk. Untuk mencapai sekolah, para guru hanya bisa berjalan kaki menyeberangi 13 sungai dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

“Merupakan salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8,5 Km dari desa induk dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki melalui medan berbatu dan menyeberangi 13 sungai,” kata Kharisman Halawa dalam keterangannya yang dilihat melalui media sosial resmi Pemkab Nias, dilansir detikSumut, Minggu (19/1/2025).

Tantangan perjalanan ini semakin berat dengan kondisi cuaca yang sering hujan deras. Selain jalur sungai, para guru juga bisa menempuh jalur lain melalui kecamatan lain, namun harus melalui bukit terjal dan jalan tanah sepanjang 4 kilometer.

Kondisi Sekolah dan Keterbatasan Infrastruktur

Di sekolah tersebut, tercatat ada 62 siswa yang berasal dari Dusun III. Namun, sekolah ini tidak memiliki rumah dinas guru atau jaringan listrik. Para guru yang mengajar di sekolah tersebut umumnya tinggal di luar Dusun III dan setiap hari harus berjalan kaki menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah. Namun, ketika musim hujan, sungai sering meluap, dan guru tidak dapat berangkat ke sekolah.

“Para guru yang mengajar di sekolah tersebut tinggal di luar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan harus berjalan kaki menyeberangi sungai setiap hari. Namun, ketika sungai meluap, mereka sering tertahan dan terlambat sampai ke sekolah,” jelas Kharisman Halawa.

Dukungan untuk Guru dan Siswa SD Nias

Para guru berharap pembangunan mess serta infrastruktur lain bisa segera dilakukan untuk mempermudah akses dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi mereka dan para siswa. Dengan adanya program ini, diharapkan masalah ini bisa segera teratasi dan kualitas pendidikan di daerah terpencil seperti Nias bisa lebih meningkat.

Exit mobile version