
Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan profesi keuangan hebat penting alasannya yakni akan menyeleksi keadaan perekonomian. Profesi keuangan mesti memiliki kompetensi dan integritas yang memadai.
Sri Mulyani menyampaikan profesi keuangan bisa menjadi sumber problem jikalau yang bersangkutan tidak kompeten. Karena itu, pentingnya profesi keuangan mempertahankan kompetensi profesionalitas dan integritas.
“Begitu profesi keuangan itu sumber masalah, entah alasannya yakni ia tidak kompeten. Tidak kompeten tuh dalam bahasa pergaulan b*go, atau lebih bergairah lagi t*lol, namun memiliki predikat profesional, itu bahaya. Sama seumpama kita punya kendaraan beroda empat atau bus atau pesawat, yang menyopiri nggak dapat nyopir, kita segalanya ada dalam bahaya,” katanya dalam Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2023 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Menteri Keuangan Sering Disalahkan Setiap Krisis, Padahal… |
Meski begitu, Sri Mulyani menyebut profesi keuangan yang kompeten dan terlalu berilmu juga dapat mengambil potensi cuma untuk menguntungkan dirinya sendiri. Hal inilah yang sering kali menghasilkan integritasnya diuji.
“Orang berilmu itu cobaannya beda dengan orang b*go. Orang berilmu itu menyaksikan semua opportunity, di situ letak integritas menjadi ujian. Anda terpengaruhi dan mengorbankan profesionalisme dan tabiat alasannya yakni Anda menyaksikan peluang,” ucapnya.
Menurut Sri Mulyani, profesi keuangan dihentikan buta terhadap keadaan dunia yang dihadapkan pada banyak sekali shock, seumpama pandemi. Bendahara Negara itu mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 bukan yang terakhir.
“Kalau pandemi ini akan repeating, saya berharap profesi keuangan mempelajari episode tiga tahun pandemi dari faktor keuangan, apa sih risikonya, konsekuensinya, dan kemudian ujungnya nasehat dari para profesional akuntan, aktuaris, dan segalanya untuk menyodorkan pada di saat terjadi shock pandemi ini langkah dari sektor keuangan yang mesti dilakukan, itu sungguh dibutuhkan,” imbuhnya.
Baca juga: Sri Mulyani Tunggu Restu Jokowi Guyur Rp 3,4 T ke Daerah Penghasil Sawit |
Terkait risiko pergantian iklim (climate change), Sri Mulyani berpesan terhadap para profesi keuangan biar bisa menjadi orang yang tiga langkah lebih maju dalam memahaminya. Pasalnya, risiko dari efek insiden itu sungguh besar.
“Saya berpesan untuk climate change, para profesi keuangan, jadilah orang yang maju tiga langkah lebih depan, menerangkan risiko sehingga pembuat kebijakan di korporasi, di sektor keuangan, bank, asuransi, pensiun, di capital market pemerintah, kita dapat mengantisipasi risiko dan kemudian ini lho kalau tidak prepare akan seumpama ini, nilai aset dapat naik, turun atau korban terjadi,” beber Sri Mulyani.
“Jadi profesi keuangan itu hebat penting banget. Anda mesti tiga langkah lebih maju mengetahui konstelasi dunia. Belum risiko digital, belum risiko geopolitik,” tambahnya.
Lihat juga Video ‘Kabar Baik dari Sri Mulyani: Inflasi RI Terus Turun’:
Leave feedback about this